Akhirnya, Saya Punya Buku Baru!

 

 

Akan hadir di Islamic Book Fair 2013:

 

Minmie Magician

Ini adalah pictorial book terbaru hasil tulisan saya 🙂 *narsis*

Pictorial book yang berjudul: The Famous Magician (Pesulap Terkenal) adalah salah satu seri dari Seri Pop Art edisi Minmie, yang diterbitkan oleh DAR Mizan, selaku pemegang hak cipta Minmie di Indonesia.

Sudah tahu Minmie kan? Karakter anak perempuan/gadis cantik yang berasal dari Thailand, yang sekitar tahun 2007 pernah heboh dengan berbagai pernak perniknya mulai dari tas, tempat pensil, boneka, dompet, dan lainnya.

Saya tak pernah menduga kalau naskah cerita tentang bagaimana menjadi pesulap ini, akhirnya diterbitkan oleh DAR Mizan, karena saat saya menuliskannya pada Januari 2012, sempat dinyatakan tak lolos karena ceritanya kurang “menggigit”.  Dan, saya pun melupakan naskah ini, lalu menulis naskah cerita lainnya.

Tuhan pasti mendengar doa-doa saya, yang salah satunya saya berharap di tahun 2013 ini, saya punya buku baru lagi, setelah selama 2012 saya hanya bisa gigit jari karena tidak produktif mengeluarkan karya baru, hanya ada satu buku di tahun 2012, itu pun berupa kumpulan cerita (Kumcer) bersama 15 penulis lainnya, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, berjudul : Celoteh Perempuan.

celoteh perempuan

Betapa kagetnya saya, ketika bulan Nopember 2012, saya dihubungi oleh salah seorang editor di DAR Mizan, Mas Moemoe, yang meminta saya untuk mengedit naskah cerita Minmie, The Famous Magician. Mas Moemoe memberikan kisi-kisi apa yang perlu diedit di tulisan saya itu. Hari Kamis, naskah itu diminta diedit, hari Jumat sore sudah harus diberikan ke editor.

Walau naskah itu sudah diedit kembali, namun Mas Moemoe tidak memberikan konfirmasi apa pun, bahkan tidak memberikan bocoran kalau naskah cerita itu akan diterbitkan. Dan saya pun, tak mau berharap banyak.

Tibalah tahun 2013, pertengahan Januari lalu, Chief Editor Penerbit Mizan, Benny Rhamdani, di salah grup penulisan yang saya ikuti, memajang cover pictorial book yang cantik ini, dengan kata-kata: “nanti nongol di Islamic Book Fair 2013”

Saya yang kebetulan sedang tidak online Facebook, mengetahui hal ini dari mention teman-teman yang notiifikasinya masuk ke email. Saya pun penasaran, lalu membuka Facebook, dan Hola! betapa bahagianya hati ini, rasanya ingin melonjak-lonjak kegirangan karena akhirnya naskah cerita Minmie, The Famous Magician, bakal terbit awal Maret 2013 nanti. Dan sebagai awal start beredar di Islamic Book Fair 2013.

Saya punya buku baru!

Akhirnya pecah telor juga di 2013!

Awal tahun yang menggembirakan!

Demikian status-status narsis saya di Facebook dan twitter. Ah, betapa senangnya hati ini ketika melihat hasil karya kita sudah terpampang jadi buku. Dan, semakin lengkap kebahagiaan itu, ketika SPK dan BAP untuk Minmie, The Famous Magician ini, datang juga dan segera saya tandatangani, dikirimkan kembali ke DAR Mizan.

Uh, akhirnya naskah yang nyaris setahun tak ada kepastian beritanya ini, jadi buku juga.  Rasanya bahagia tak terkira. Jangan salah ya, meski sudah pernah menerbitkan buku, tetap lho ada rasa deg-degan nungguin proses diterima tidaknya naskah kita. Bahagia ketika menerima SPK, BAP dan bukti terbit buku.

Saya yakin dan percaya, selama kita berusaha, selama kita melakukannya dengan benar dan sesuai jalannya, pasti akan mendapatkan hasil yang baik. Begitu juga dengan menulis. Ayo, jangan ragu-ragu untuk menuliskan atau mengarang ceritamu. Jangan biarkan hanya berkeliaran di kepala, tanpa pernah dijadikan tulisan!

Selamat membeli buku terbaru saya ya #lho :))

Atau mau beli di saya, yang pakai tanda tangan dan cap bibir??? Bohong yang terakhir itu.

Akhir kata, tinggalkan jejak dan kenangan kita dalam rangkaian tulisan yang kita buat.

Mencari Kafe yang Super Wifi

Sebagai pekerja lepas yang bekerja di era digital ini, kebutuhan akan koneksi internet yang tak terbatas, sangat penting. Tidak hanya untuk mencari data atau sumber data bagi tulisan-tulisan saya, tetapi juga berhubungan dengan narasumber, editor, dan klien (pemberi kerja).

Sebagian besar pekerjaan saya memang dilakukan secara digital. Menerima pekerjaan lewat email. Mengirimkan pekerjaan lewat email, dan tak jarang komunikasi untuk pekerjaan juga dilakukan via email, yahoo messenger, googletalk, atau skype.

Bekerja secara digital memang mengasyikkan. Karena bisa dilakukan di rumah, tanpa perlu pergi ke kantor seperti pekerja tetap lainnya. Kadang-kadang, kalau bosan bekerja di rumah, saya pergi ke kafe, pusat-pusat hiburan atau taman kota. Kenapa pusat hiburan dan taman kota? Sambil kerja, tetap harus memantau anak-anak juga. Ibunya browsing-browsing, anaknya main-main 🙂

Salah satu tempat kerja di luar rumah yang menyenangkan buat saya adalah di satu kafe di pusat perbelanjaan di tempat tinggal saya. Di kafe yang tenang dan nyaman itu, saya bebas bekerja dengan menggunkan fasilitas wifi yang disediakan kafe, tentunya setelah kita membeli makanan dan minuman di kafe itu.

Koneksi yang ada di kafe itu memang super duper kencang. Kita bisa menyusuri dunia maya tanpa ada hambatan. Bahkan, di saat kafe tersebut ramai pengunjung, koneksi wifinya tidak lelet.

Penasaran apa yang membuat koneksi internet di kafe itu lancar jaya, saya pun bertanya kepada pemilik kafe tersebut. “Hm, pantas saja lancar,” ucap saya dalam hati ketika mendapat jawaban dari pemilik kafe.

Continue reading

Cool Weekend di Museum Bank Mandiri

Gimana akhir pekannya? Menyenangkan pastinya.

Ngapain saja di akhir pekan? Pergi ke mall lagi?

Bosan banget nggak sih kalau tiap weekend kita pergi ke mall? Selain capek berjalan ke tiap-tiap toko, isi dompet juga bisa terkuras dengan cepat. Kami jarang sekali berjalan-jalan ke mall, di akhir pekan sekali pun. Kalau butuh sesuatu, saya jarang sekali mengajak anak-anak ke mall.

Bingung mau ngapain di akhir pekan kemarin, saya lalu browsing dan mampir ke Facebook page fan Wall’s Selection di sana banyak ditulis tentang berbagai kegiatan yang bisa dilakukan bersama anak-anak saat akhir pekan, salah satunya adalah berkunjung ke museum. Dan, weekend kali ini kami mengajak anak-anak berkunjung ke Museum Bank Mandiri yang terletak di Jalan Lapangan Stasiun No.1 Kota, Jakarta. Kebetulan saya ada acara workshop di sana. Belajar sekalian jalan-jalan, itu pikiran saya.

Letak Museum Bank Mandiri ini mudah dicari lho. Kalau kita naik bus Transjakarta, tinggal cari saja rute terakhir ke Kota, di halte terakhir ini, tak perlu menyeberang, Museum Bank Mandiri tepat berada di sebelah halte bus Transjakarta. Yang lebih seru lagi, naik kereta api. Dari jurusan apapun, pilih kereta api yang berakhir di Stasiun Kota. Dari stasiun, masuk ke terowongan penyeberangan, sampailah di Museum Bank Mandiri. Mudah kan?

Continue reading

Kupetik Bintang

Gapailah cita-cita setinggi langit.

Pepatah lama yang sering diucapkan terutama oleh orang tua buat anaknya, kalau mau meraih masa depan yang cerah ceria.

Dengan kata lain, dalam berusaha kita harus berusaha sekuat tenaga, meski badai topan menghalangi kita. Meski putus asa kerap melanda dan lelah seakan tak mau pergi.

Alkisah seorang anak berusia 10 tahun yang bercita-cita ingin menjadi orang terkenal. Bagaimana caranya ? Karena anak itu senang bernyanyi, maka jadilah ia penyanyi. Mulai dari yang paling gampang, nyanyi di acara hajatan RT. Masuk ke sanggar, mulai diajak nyanyi dari mall ke mall. Malah pernah coba ikutan lomba menyanyi, tapi jangankan lolos ke babak semifinal, di penyisihan saja, dia sudah tersungkur.

Nyaris putus asa, tapi berkat dukungan Mama tercinta, anak bernama Rizky itu, akhirnya berhasil menjadi penyanyi anak dan keinginannya untuk dikenal orang tercapai, setidaknya di kalangan anak-anak dengan menjadi pembawa acara di stasiun tv khusus anak, Spice Toon.

Mau tahu bagaimana cerita lengkapnya Rizky, beli deh buku ini 🙂

Photobucket

he…he…promo

Boleh dong, abis di buku ini, gw ikutan sibuk jadi ghost writernya 🙂

Ini buku ketiga yang ada nama gw. Sebelumnya dua buku keroyokan dengan teman-teman di Blogfam.

Apa sih ghost writer itu ? penulis bayangan, dimana buku itu meski ditulis oleh gw, tapi atas nama orang lain (Rizky). Enaknya jadi ghost writer, kita ngak perlu cape mikirin ide nulis tentang apa, karena bahan-bahannya sudah ada, kita tinggal berhubungan dengan si penulis sebenarnya.

Ngak enaknya ? Naskah dibeli putus dan ngak ada royalti buat kita. Tapi ngak apa-apalah buat penulis pemula seperti gw, setidaknya kan bisa berharap tahun ini ada buku yang diterbitkan atas nama gw sendiri…amiiin….

Buat yang cinta anak, beli yah buku ini, udah ada di toko-toko buku kok. Meski royaltinya bukan buat gw, tapi Rizky sudah berjanji sebagian dari keuntungan buku ini buat membantu teman-teman seusianya yang kesusahan bersekolah.

Supermama Seleb

Photobucket Sebelumnya mau dibilang : Ini bukan promo, cuma sekedar curhatan aja.

Ini komentar dari web indosiar (www.indosiar.com) :

“super mama emang acara yang keren abiez. ampe2 tuh mama aq rela begadang nonton ampe larut malam hanya tuk nonton super mama. aq dukung kiki farel n mama dahlia. btw, blh minta imelnya ato fsnya ruben onsu ga? aq suka banget tuch ma ruben yang caem tuch,bravo super mama n ruben i luv u.”

Nah ini email yang masuk ke email, yang tiap hari musti gw cek.

Perihal : “Mamamia CelebConcert” !!

Saya pemirsa Indosiar dan sesekali “memirsa” program “Mamamia CelebConcert”!! dan saya nilai sangat menghibur (heboh, lucu, sangat berguna bagi yang bermaksud menyalurkan hobi menyanyi) !!!

Maaf, hanya kalau boleh usul, tolong “kekurangsopanan” para tim pemandu acara dikurangi, maksud saya tingkah laku dan ucapan/gurauan Mas Eko, Mas Ruben dan Mas Ivan !!! yang mungkin sadar atau tidak sadar terlihat tidak sopan dan menjauhi unsur pendidikan bagi anak-anak yang menonton, misalnya sangat sering memotong ucapan/komentar para komentator yang sedang berbicara serius, juga pilihan kata-kata yang “tidak halus” seperti kata”goblok” , “bodoh”, dan lain sebagainya. Juga goyangan/tarian para pemandu
(Eko) yang ke arah dangdut “jorok”. Serta. gurauan/candaan yang sangat menyita banyak waktu dibanding komentar para komentator yang tentu lebih penting.

Tak lupa, sampaikan salam kepada Bunda Hetty Koes Endang yang sangat, sangat, dan sangat mumpuni/berkualitas tinggi, tinggi dan tinggi. Kalau pada tahun 70-an ada program ala “Mamamia CelebConcert” !!, dapat dipastikan juara ditangannya !!! sebelum juara di Budokan – Jepang, Saya ikut senang setelah sekian puluh tahun, kualitas “kicauan” Bunda masih tokcer, nyaring melengking !!!

Kalau boleh usul, adakan juga program “Mamamia NostalgiaConcert” yang mewajibkan para pesertanya menyanyikan lagu tahun 70-80-an saja !! (dari Hetty Koes Endang, Jamal Mirdad, Gombloh, Ebiet, Tarida Hutauruk, termasuk lagu-lagu yang dianggap “cengeng” oleh pejabat zaman orde baru, karya Rinto Harapan, Pance Pondag, A. Riyanto, dsb. termasuk lagu-lagu anak-anak seperti Chicha, Adi, Iyut, dsb. saya yakin program tersebut tidak kalah suksesnya asal kemasannya bagus dan matang !!! (tayangan favorit keluarga – dari kakek sampai cucu !) sebelum ditayangkan di stasiun TV lain lho …

Semoga “Mamamia CelebConcert” !! sukses dan sukses serta sukses !!!

Salam dan terima kasih.

Andi K, Bogor Indah

Gw sendiri baru satu kali nonton siaran ini secara langsung dari studio. Di TV malah belum pernah, secara dirumah jam segitu (18.00 sampai selesai) waktunya anak-anak ngaji, belajar dan tidur. Blas, jarang nonton tipi (apalagi sejak diruang tengah, ngak ada tv).

Mungkin selera orang yah, gw sendiri ngak terlalu suka nih acara. Gw ngak begitu suka dengan gaya salah satu pendukung tetap acara dan terlalu buang-buang waktu dengan kata-kata yang mubasir.

Tapi yang bikin takjubnya, acara ini bisa mendongkrak rating Indosiar sebagai stasiun tv nomor satu (berdasarkan data ac nielsen lho, katanya…he..he..), setelah selama 4 tahun terpuruk nyaris ngak punya acara-acara bagus, selain acara-acara ngak mutu seperti sinetron hantu-hantuan. Padahal lho, disaat di tv-tv lain marak hantu, Indosiar tuh (tahun 2002 – 2003) pantang menayangkan acara bertema hantu-hantu itu.

Yah itulah persaingan, sukses menggeber Mamamia, Indosiar kembali lagi nayangin acara-acara reality show macam Supermama Seleb Show ini. Dan bakal diikuti dengan tayangan-tayangan lainnya seperti menggelar kembali AFI Junior, Mamamia 2008, Stardut 2008.