“Anak usia 0 – 7 tahun belum berhak dimarahi karena otaknya belum bersambungan”
Demikian dikatakan Ibu Elly Risman, Psi dalam seminar “Disiplin dengan Kasih Sayang”, Sabtu, 9 Oktober lalu, yang saya ikuti.
Seminar yang mengungkapkan banyaknya “kebobrokan” yang dilakukan saya sebagai orang tua, sehingga saya merasa “ih kelakuan gue banget”. Seminar yg sukses membuat saya merasa tertampar.
Ibu Elly Risman mengatakan orang tua cenderung menegakkan disiplin dengan cara memberi hukuman atau hadiah.
“Kalau salah dihukum, kalau baik diberi hadiah.” Ini salah, teman-teman !
Cara itulah, menurut Bu Elly malah membuat anak tidak bertanggung jawab dengan dirinya, dan membuat anak mengharapkan “pembayaran” bagi kerjasamanya.
Menurut Bu Elly, anak bertingkah laku tidak seperti yang diharapkan karena : belum mampu, ingin tahu, capek, lapar, sakit, bosan, canggung, atau sekedar minta perhatian, lagi pengen nge-test atau unjuk diri, dan bisa karena aturan di keluara yang tidak jelas.
Untuk menerapkan disiplin, orang tua harus membuat anak merasa lengkap, hargai anak karena dirinya bukan apa yang dilakukannya, dorong anak dan berikan semangat, bantu anak bahagia dan bermakna bagi orang lain.