Pernahkah kita berpikir bahwa kesehatan gigi berpengaruh kepada kesehatan tubuh lainnya?
Tahukah teman, kalau cara sikat gigi yang salah bisa mengakibatkan gigi sensitif?
—–
Beberapa waktu yang lalu, setiap menggosok gigi pada saat mandi dan malam hari menjelang tidur, gusi saya sering mengeluarkan darah. Bukan darah kental sih. Tapi, saya menganggap enteng gusi berdarah itu, karena buat saya masalah gusi berdarah tidak terlalu penting dibandingkan kalau gigi kita sakit, misalnya gusi membengkak atau gigi berlubang. Dan, karena saya belum pernah mengalami sakit gigi yang parah sampai harus ke dokter gigi berkali-kali, masalah gusi berdarah itupun terlupakan begitu saja.
Lain lagi dengan adik saya. Setiap mencoba minum atau makanan dingin seperti es krim, dia suka merasakan ngilu. “Hih, ngilu gigi gue ngeliatnya,” katanya saat melihat saya asyik menikmati es krim tanpa masalah. Lah, baru ngelihat saja giginya sudah bermasalah, apalagi kalau makan ya?! Kasihan sekali. Tapi, sama seperti saya, ia juga tak terlalu pusing dengan giginya yang ngilu.
Ternyata pikiran seperti itu salah. Salah besar! Kita tidak boleh menganggap enteng masalah kesehatan gigi kita, meskipun itu hanya gusi berdarah atau ngilu saat melihat makanan yang dingin atau panas. Karena gusi berdarah dan rasa ngilu pada gigi itu merupakan tanda dari gigi sensitif.
Mengapa kita tidak boleh menganggap enteng masalah kesehatan gigi?
Kesehatan gigi memang tidak boleh dianggap sepele. Coba saja bayangkan, bagaimana rasanya kalau gigi kita berlubang dan bau, mau ngobrol sama teman pun jadi minder. Belum lagi nih, kalau gigi kita sakit, mau apa-apa juga susah, bisa nggak makan, nggak bisa berpikir dengan jernih karena sakit gigi.