Resiko kerja di stasiun TV, apalagi kalau bukan di Departement Produksi, yah kudu nonton televisi sepanjang jam kerja kecuali istirahat. Yah dibayangin aja, di ruang gw ada 4 televisi yang bernyala semua tapi suaranya ngak ada kecuali teve yang nayangin acara kantor gw 😀
Satu acara yang gw suka nonton adalah tayangan iklan. Jangan tanya kenapa, yang pokoknya gw seneng aja ngeliatnya apalagi kalau iklannya heboh seperti iklan rokok dengan jargon sejati itu.
Dan satu iklan yang menurut gw menyentuh lubuk hati terdalam ada iklan dari Bank Mandiri yang menyajikan tema “Merencanakan Masa Depan”.
Salah satu iklan yang lagi gencar ditayangkan yaitu tentang masa kuliah. Iklan itu pertama kali memperlihatkan tulisan “Untuk Biaya Masuk Kuliah”. Diperlihatkan seorang anak remaja cowok, yang membuka garasi rumahnya. Dan sang ayah keluar dari garasi tersebut dengan mendorong motor Vespanya. Si anak memandang ayahnya dengan tatapan sedih.
Kemudian muncul sang ibu, yang membawakan payung dan jas hujan, dan ditengah hujan sang ayah berangkat dengan tatapan haru ibu dan anak. Tak lama tersorot tulisan “Rumah Ini Dijual”.
Deg, gw terharu banget. Jadi ingat cerita-cerita orang tua dan banyak orang sukses lainnya (mungkin), yang mana akan melakukan segalanya untuk keberhasilan anaknya. Gw inget, Mama pernah cerita bahwa supaya bisa menyekolahkan dua anaknya ke Pulau Jawa (yang saat itu tahun 60-an, memang terkenal sebagai tempat pendidikan paling oke), kakek gw terpaksa menjual kebunnya, yang selama ini menjadi penunjang hidup keluarga besar kakek gw, selain mesin jahit (Ompung Doli gw profesinya dulu tukang jahit dan sesekali buka toko nasi tiap ada pekan atau hari pasar).
Karena pengalaman itulah, nyokap selalu menekankan ke anak-anaknya untuk menabung atau menyisihkan sedikit uang yang kita dapat, untuk bekal di masa depan.
“Jangan sampai anak-anak merasakan kesusahan yang kita rasakan. Menabunglah karena dengan uang tabungan kita akan bisa melakukan apa yang kita inginkan,” demikian kata Mama suatu hari kepada kita, anak-anaknya.
Gw ngak bermaksud untuk promosiin bank itu, tapi gw berpendapat apa yang diutarakan dalam iklan itu memang tepat. Bagaimana pun kita harus punya persiapan untuk menjalani masa depan.
Buat gw, kita (yang bekerja yah) sebagai orang tua wajib mempersiapkan dana pendidikan buat anak kita setinggi mungkin (universitas). Dan gw rasa di jaman secanggih ini, kayaknya ngak ada istilah ngak tau tentang perencanaan pendidikan atau merencanakan masa depan. Karena banyak bank atau asuransi yang sudah menawarkan berbagai macam perencanaan dengan segala macam embel-embel keuntungan yang akan kita peroleh.
Bagaimana kita mengatur dan merencanakannya ? yah kembali ke kemampuan dan motivasi kita masing-masinglah.