
Ini postingan lama. Waktu masih doyang ngeblog di Blogspot. Diangkat lagi karena kemarin gw ngemall sama Ratu Karaoke dan si Nicegreen, ngeliat kelakuan anak remaja sekarang dan membuat gw teringat akan kenangan masa remaja dulu. Anak sekarang lebih canggih dibanding anak dulu.
Gimana ngak, dulu alat komunikasi jaman gw sekolah dulu, telepon rumah sama telepon umum. Jadi kalau ada cewek atau cowok yang ditaksir, duh itu telepon bisa dijabanin tiap detik. Yang cewek deg-degan duduk deket telepon, nungguin ditelepon. Yang cowo, dengan modal duit cepek, nelepon di telepon umum, rela panas-panasan demi nelepon gebetannya.
Kalau sekarang ? Anak-anak remaja malah udah dari SD, sudah punya hape dengan berbagai fasilitas canggih, yang dengan modal pulsa sepuluh ribu udah bisa nelepon sepuas hatinya. Atau pakai fasilitas cetting buat ngerayu si doi 😀
Belum lagi banyaknya mall bertebaran di sana-sini, buat ngajakin pacar keliling keliling. Dulu, pacaran masa SMA, kalau ngak dirumah yah di sekolah 😀
Dulu, stasiun TV cuma TVRI. Baru merasakan adanya stasiun televisi swasta, di tahun 90-an, itu juga sudah mau tamat SMA. Tontonan saat itu yang paling bagus adalah Little House on The Praire. Meningkat sedikit si Unyil dan Telenova Isaura. Ada yang ingat tidak ?
Sekarang ? Stasiun TV ada 12, nyaris seluruh stasiun TV menyiarkan sinetron dan drama. Yang jelas drama Asia, dikuasai Indosiar. Bertabur wajah-wajah cantik dan ganteng. Dengan tema cerita yang nyaris sama dan tak sedikit yang menjiplak drama Asia.
Soal bacaan ? Anak dulu bangga sekali berlangganan Majalah Gadis. Rela menabung uang jajan buat beli Majalah Khusus Cerpen Anita Cemerlang atau Majalah HAI. Kalau dari pengarang luar negeri, yah Tintin, Asterix, Lima Sekawan, Trio Detektif, Pasukan Mau Tahu, Sapta Siaga, The Secret Seven dan Pippi si Kaos Kaki Panjang.
Kalau sekarang ? Bacaan anak sekarang ada Chiklit, Teenlit, dan komik dari negeri tetangga kayak Detektif Conan, Avatar, dan sebagainya yang perasaan gak tamat-tamat ceritanya.
Trus, anak cewek sekarang nih, doyan ngikutin pemilihan jadi fotomodel sampul majalah-majalah terkenal, yang lebih didominasi dengan majalah franchise dari luar negeri.
Dulu, tampil di acara Cerdas Cermat, Ayo Bernyanyi Bersama Bu Fat, atau ikutan Lomba Penulisan Ilmiah LIPI, serasa mendapat durian runtuh. Orang tua juga tidak kalah heboh. Belum juga ditayangkan di TV, sudah woro-woro ke seluruh keluarga besar.
Sekarang, orang tua sepertinya lebih senang anaknya jadi gadis sampul, artis, penyanyi dan bintang iklan. Kalau dulu, gw tertabrak motor karena baca buku sambil jalan. Keponakan gw ? keserempet motor karena asyik sms-smsan, sambil jalan.
Perbedaan-perbedaan itu membuat gw semakin merasa tua, padahal usia 40, yang katanya hidup dimulai saat umur 40, masih beberapa tahun lagi. Atau sebesar itu pengaruh globalisasi dan teknologi, sehingga membuat anak-anak sekarang sudah semakin canggih ?
Foto diambil dari http://www.dramasia.com